ABDURRAHMAN BIN AUF



💰✨ Pengusaha Surga dan Pejuang Sejati!


🧬 Nama Lengkap dan Asal-usul

Nama aslinya:
عبد الرحمن بن عوف بن عبد عوف بن عبد بن الحارث بن زهرة القرشي الزهري
(Abdurrahman bin ‘Auf bin ‘Abd ‘Auf bin ‘Abd bin al-Ḥārith bin Zuhrah al-Qurasyī az-Zuhrī)

  • Beliau berasal dari Bani Zuhrah, satu kabilah dengan ibunda Nabi ﷺ, yaitu Aminah bintu Wahb.

  • Sebelum masuk Islam, namanya adalah ‘Abdu ‘Amr atau dalam beberapa riwayat disebut ‘Abdul Kā‘bah. Setelah masuk Islam, Rasulullah ﷺ mengganti namanya menjadi Abdurrahman, yang artinya: Hamba Ar-Rahmān (Allah Yang Maha Penyayang).


🕋 Masuk Islam: Generasi Awal Banget

Abdurrahman bin ‘Auf رضي الله عنه masuk Islam lewat dakwah Abu Bakar as-Ṣiddīq رضي الله عنه.
Berarti dia termasuk dalam kelompok elite السابقون الأولون (as-sābiqūn al-awwalūn), yaitu golongan paling awal yang menerima Islam.

Ibn Hajar menyebutkan dalam al-Iṣābah:

"كان من الثمانية الذين سبقوا إلى الإسلام."
“Ia termasuk dari delapan orang pertama yang masuk Islam.”
(al-Iṣābah fī Tamyīz aṣ-Ṣaḥābah, 4/281)


🛫 Hijrah & Awal Ujian Berat

✈️ Hijrah ke Habsyah

Untuk menghindari tekanan Quraisy, ia ikut hijrah ke Habsyah (Ethiopia). Setelah itu kembali ke Makkah, lalu ikut hijrah ke Madinah.

UTBAH BIN GAZWAN

AL-BARO' BIN MALIK

MAJZA'AH BIN TSAUR

AGAMA INI TENTANG ALLAH, BUKAN TOKOH YANG KITA BELA

Tadzkirah Maghrib pada Perkampungan Sunnah Siri ke 10

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis



🌷 Kita Sering Sibuk Kagum Pada Tokoh — Lupa Bahwa Hanya Allah yang Layak Dibesarkan

Kita hidup di zaman aneh. Orang ramai-ramai mengangkat tokoh. Kagum dengan gelar ustadz, mufti, habib, tuan guru, sampai ada yang berebut bekas minumnya, berharap barokah dari tapak kakinya.
Tapi kita lupa: agama ini bukan tentang manusia. Agama ini tentang Allah.

Dalam kuliah yang sarat tadzkirah ini, Dr. MAZA mengajak kita merenung — betapa pentingnya kita mengangkat wahyu di atas akal, mengangkat petunjuk Allah di atas fatwa manusia, dan menjunjung Al-Qur’an serta Sunnah Nabi di atas segalanya.

Beliau mengingatkan kita agar jangan menjadi umat seperti Yahudi dan Nasrani terdahulu, yang mulanya benar, lalu menyimpang karena terlalu mengagungkan ahli ilmu mereka hingga disembah diam-diam, dituruti kesalahannya, dan dijadikan tandingan Allah.

Kalau akhir-akhir ini kamu sering risau lihat banyaknya orang beragama yang sibuk pamer ibadah, atau bangga dengan pengikut yang memujinya — dengarkan tadzkirah ini perlahan. 

Biar hati kita ingat lagi, bahwa yang akan kita jawab kelak di hadapan Allah bukan nama tokoh yang kita bela, tapi sejauh mana kita setia pada kitab dan sunnah-Nya.


📝 Ringkasan Lengkap Poin-Poin Utama Kuliah


🕌 1. Membuka Majlis dengan Nasehat Tujuan Ilmu

  • Kita hadir dalam majlis ilmu bukan untuk membesarkan tokoh, bukan mufti, bukan ustadz, tapi untuk membesarkan Allah dan mencari ilmu yang bermanfaat.

  • Agar ilmu itu menolong kita di dunia dan akhirat.


🧠 2. Akal Perlu Wahyu

  • Allah beri kita akal, tapi akal saja tidak cukup dalam perkara agama & ghaib.

  • Allah turunkan wahyu melalui para Rasul supaya manusia tahu cara menyembah Allah dengan benar — bagaimana shalat, puasa, dzikir, mendekatkan diri.


📖 3. Wahyu Saluran Resmi

  • Wahyu hanya turun pada para Nabi & Rasul. Mimpi orang biasa, kasaf, ilham — tak bisa jadi syariat.

  • Agama ini tidak boleh berdiri di atas mimpi atau karomah, kecuali mimpi Nabi.


KONSEP BOIKOT DALAM ISLAM

Podcast Fikrah & Hujah Siri 16 : BOIKOT, Antara Hak (Kemanusiaan) dan Agama

Panelis:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA (Mufti Negeri Perlis) , Prof. Dr. Rozaimi Ramle (AJK Fatwa Negeri Perlis), Ustaz Rizal (Moderator)

Boikot dalam Islam: Antara Hak, Iman, dan Tanggung Jawab Sosial

Di era media sosial, isu boikot bisa jadi trending dalam semalam. Tapi, pertanyaannya: apakah boikot itu hanya soal ikut-ikutan? Atau ada nilai keimanan yang lebih dalam di baliknya?

Podcast ini membahas tuntas tentang hukum, etika, dan pertimbangan syariat dalam aksi boikot. Disampaikan oleh para ulama dan intelektual Muslim dengan gaya santai tapi menusuk logika dan hati. Banyak hal dibahas: dari sejarah boikot, dasar fiqihnya, sampai tantangan netizen hari ini — termasuk soal “kalau kita boikot, kasihan pekerja Muslim di sana gimana?”

Buat kamu yang peduli Palestina, peduli keadilan, dan ingin tahu: “Apakah boikot benar-benar ada dasar dalam Islam, atau cuma emosi sesaat?” Podcast ini wajib banget kamu dengarkan. Tidak menggurui, tapi membuka mata dan nurani.


📝 Rangkuman Poin-Poin Utama: 

1. Boikot itu hak individu, bukan paksaan

  • Seseorang berhak tidak membeli dari toko atau produk tertentu tanpa harus dihakimi.
  • Boikot adalah bentuk protes damai, bukan tindakan destruktif.

2. Dasarnya ada dalam Islam

  • Nabi ﷺ dan para sahabat pernah memboikot atau melemahkan ekonomi musuh.
  • Kisah Sumamah bin Utsal menjadi contoh sah tentang dampak boikot.

3. Boikot adalah bentuk solidaritas dan cinta terhadap agama

  • Jika kita bisa tersinggung saat orang hina orang tua kita, kenapa tak tersinggung saat agama kita dihina?
  • Ini soal iman dan rasa terhadap sesama Muslim, bukan sekadar selera.

BAGAIMANA ISLAM BERINTERAKSI DENGAN KEBERAGAMAN BANGSA

Oleh:
Shahibus Samahah Dato Prof. Dr. MAZA
Mufti Kerajaan Negeri Perlis

KETIKA ISLAM DAN KEBERAGAMAN BANGSA BERTEMU

🌍 Apakah Anda tahu, Islam tidak pernah mendasarkan kemuliaan manusia pada suku, warna kulit, atau keturunan. Sebaliknya, Islam mengajarkan bahwa perbedaan yang Allah ciptakan adalah untuk saling mengenal dan memperkaya peradaban.

  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.