اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

Penciptaan Akhlaq dan Karakter Manusia

PENCIPTAAN AKHLAQ DAN KARAKTER MANUSIA

Allah ta'ala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ وَتَعَـٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). (Surat Al-Qashash (28) ayat 68)

Berkata sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu: “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah membagikan diantara kalian akhlak-akhlak kalian sebagaimana Dia membagikan diantara kalian rezeki-rezeki kalian.” (Ash Shahihah: 2714)

Dari Abdullah bin Rubayyi’ah rahimahullah dia berkata: 
“Dahulu kami duduk bermajlis disisi Abdullah (yakni: ibnu mas’ud radhiallahu ‘anhu), maka mereka yang hadir saat itu membicarakan seseorang lelaki, mereka membicarakan sebagian dari akhlaknya. 

Maka Abdullah berkata: “Bagaimana pandangan kalian, bila kalian memotong kepalanya apakah kalian bisa mengembalikannya?” 

Mereka menjawab: “tidak”, 

Dia berkata: “kalau tangannya?” 

Mereka menjawab: “tidak”, 

Dia berkata: “kalau kakinya?” 

Mereka menjawab: “tidak”. 

Dia berkata: “Maka sesungguhnya kalian tidak akan bisa merubah akhlaknya hingga kalian bisa merubah penciptaan jasadnya. Sesungguhnya nuthfah benar-benar menetap didalam rahim selama empat puluh malam, kemudian menggelembung menjadi darah, kemudian membeku, kemudian menjadi daging. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat, maka dia mencatat rezekinya dan akhlaknya dan sengsara atau bahagianya.” 

(Irwa’ul Ghalil: 2143)

https://archive.org/details/PenciptaanAkhlakDanKarakterManusia

Audio dari khutbah Jum'at Al-Ust. Abu Ubaidah hafidzahullah

  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.