اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

Fakta Baru Wali Songo - Telaah Kritis Mitos Dakwah & Sejarah Walisongo | Sejarah Islam di Nusantara

FAKTA BARU WALI SONGO
Telaah Kritis Mitos Dakwah & Sejarah Walisongo

Oleh : Al-Ustadz Zainal Abidin, Lc.

Konten :
  1. Wali Songo Inilah Faktanya
  2. Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara
  3. Sejarah Kerajaan Islam di Tanah Jawa
  4. Sejarah Perjuangan dan Dakwah Salaf Tuanku Imam Bonjol
  5. Buku Putih Ahlus Sunnah Wal Jama'ah
Diinformasikan dalam buku ini bahwa Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat dikelompokkan ke dalam Islam Putihan (Puritan). Mereka secara tegas menolak adat-istiadat dan tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam dan terlebih berpotensi merusak akidah umat.

Sedangkan kelima wali lainnya dikelompokkan ke dalam Islam Abangan, karena dalam dakwah cenderung bersikap sinkretis kompromistis, masih mencampur-adukkan  kepercayaan animisme-dinamisme, Hindu-Budha, dan Islam; sehingga tidak jelas lagi mana yang adat, mana tradisi, dan mana yang agama.


Benarkah Jawa di-Islamkan atau Islam dijawakan? Mungkinkah Islam menjadi agama mayoritas di pulau Jawa hanya sebatas usaha sembilan orang yang disebut Walisongo, atau bahkan Walisongo sebenarnya tidak pernah ada? Inilah polemik saat sosok Walisongo diperbincangkan.

Malah sosok Walisongo baik sebagai pribadi maupun lembaga dakwah yang memenuhi kualifikasi keorganisasian yang solid, dan strategi maupun perjuangan dakwah yang hebat, hampir lenyap ditelan legenda, dongeng dan mitos. Sehingga, mendata sejarah dan ajaran Walisongo butuh sikap cermat, nalar sehat, telaah kritis dan obyektif agar muncul kembali sebagai sosok logis, figur, bertalenta dan juru dakwah yang berhasil dengan sukses menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat Jawa yang sebelumnya mayoritas memeluk agama Hindu, Budha dan Animisme yang akhirnya masyarakat Jawa memeluk agama Islam.


URGENSI BELAJAR SEJARAH

Sejarah mampu membuka cakrawala manusia tentang kondisi umat, biografi tokoh, dan perubahan zaman, serta manusia mampu menangkap sunnatullah di setiap zaman secara objektif bagaimana umat bangkit dan bagaimana umat jatuh; mengenali sebuah bangsa kenapa berjaya dan terpuruk; mengambil ibrah dari eksis dan terhempasnya gerakan dakwah; mendalami sebuah peradaban kenapa bisa bertahan dan punah; memahami secara faktual mengapa sang penguasa bisa sukses dan gagal; dan menganalisa sebab maju dan mundurnya sebuah kekuasaan ...

  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.