اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ

Akhi kecilku, hiburlah sahabatmu dengan nikmat TAQWA dan di atas al haq, karena keduanya lebih indah dari apapun

Dari Ali bin Abi Thalib rodhiyallohu'anhu dia bercerita:

Tatkala kami duduk-duduk di masjid bersama Rosululloh, datanglah Mush'ab bin Umair dengan mengenakan selembar pakaian yang penuh dengan tambalan kulit. Ketika Rosululloh melihatnya, maka mengangislah beliau mengenang kenikmatan hidup yang dulu dirasakan Mush'ab sebelum ia masuk Islam -dahulu dia adalah pemuda Quraisy yang paling enak hidupnya- sedangkan sekarang dia dalam keadaan yang demikian.

Kemudian Rosululloh bersabda :


Bagaimana menurut kalian, apabila ada salah seorang dari kalian keluar di pagi hari dengan mengenakan pakaian, dan pulang dengan pakaian yang lain. Lalu diberikan di hadapannya senampan makanan dan diangkat dari hadapannya nampan yang lain. Kalian menutupi rumah kalian sebagaimana ka'bah ditutupi.

Maka mereka menjawab :

Wahai Rosululloh, tentu hari itu akan lebih baik bagi kami dari hari ini. Kami akan fokus beribadah kepada Alloh, dan kebutuhan kami tercukupi.

Maka Rosululloh menjawab :

Sebaliknya, hari ini lebih baik bagi kalian dari hari itu.
(Hasan, HR. Tirmidzi)


(Al Khasyah Wal Buka, Shalih bin Shuwalih al Hasawi)

  رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَـٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌۭ رَّحِيمٌ

Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.